Minggu, 21 April 2013

SEJARAH MANCHESTER CITY

City Football Club, tidak terlepas dari peran seorang wanita. Pada November 1865, Arthur Connell diangkat sebagai Kepala Gereja St.Mark's di West Gorton, sebuah distrik di timur Manchester, Inggris. Putrinya Anna Connell (1855-1924) berinisiatif dan memutuskan untuk membentuk sebuah asosiasi yang mendorong para pemuda paroki untuk berolahraga. Saat itu tingkat kejahatan dan pengangguran sangat tinggi. Mereka percaya bahwa olahraga dapat menyatukan dan mengurangi kejahatan di timur Manchester. Tahun 1868 sudah terbentuk Tim Kriket Gereja St.Mark's dan mulai tahun 1875 tim kriket mulai menambahkan permainan sepakbola yang pada waktu itu mulai populer. Akhirnya pada tahun 1880 para pemain kriket membentuk tim sepak bola dengan nama St.Marks (West Gordon) dibawah bimbingan William Beastow dan Anna Connell (diyakini sebagai satu-satunya wanita telah mendirikan sebuah klub sepak bola profesional di Inggris). Tahun 1887 mereka pindah ke markas yang baru di Hyde Road, Ardwick. Nama klub pun berubah menjadi Ardwick A.F.C. untuk menyesuaikan dengan letaknya yang baru. Ardwick mulai ikut berkompetisi di divisi 2 Football League tahun 1892. Setahun kemudian, musim 1893-94, masalah keuangan membelit klub dan setelah direorganisasi ulang akhirnya mereka berganti nama lagi menjadi Manchester City Football Club. Sumber : http://blog-rye.blogspot.com/2013/02/sejarah-manchester-city.html#ixzz2R9kCZlTq

Selasa, 09 April 2013

BUNG KARNO


Aku Melihat Indonesia
puisi karya: Bung Karno
Djikalau aku melihat gunung-gunung membiru
Aku melihat wadjah Indonesia
Djikalau aku mendengar lautan membanting di pantai bergelora
Aku mendengar suara Indonesia
 
Djikalau aku melihat awan putih berarak di angkasa
Aku melihat keindahan Indonesia
Djikalau aku mendengarkan burung perkutut di pepuhunan
Aku mendengarkan suara Indonesia
 
Djikalau aku melihat matanja rakjat Indonesia di pinggir djalan
Apalagi sinar matanja anak anak ketjil Indonesia
Aku sebenarnja melihat wadjah Indonesia



Rabu, 06 Februari 2013

Di Saat Daku Tua


Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku


Disaat daku menumpahkan kuah sayur di bajuku,
Disaat daku tidak lagi menggingat cara mengikatkan tali sepatu
Inggatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya


Disaat daku dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankan mu
Bersabarlah mendengarku, jangan memotong ucapanku,
Dimasa kecilmu daku harus menggulang dan menggulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan hingga ribuan kali, hingga dirimu terbuai dalam mimpi


Disaat daku membutuhkanmu untuk memandikanku,
Janganlah menyalahkanku inggatkah dimasa kecilmu
Bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi